Dua orang ditangkap atas tuduhan pemerasan Son Heung-min.
Son Heung-min, kapten Tottenham Hotspur dan pemain Timnas Korea Selatan, menjadi korban upaya pemerasan oleh dua orang yang saat ini ditangkap polisi. Kasus ini muncul setelah pelaku mengancam akan menyebarkan berita palsu tentang kehamilan seorang wanita yang mengaku anak dari bintang sepak bola.
Menurut laporan Yonhap News Agency, polisi Korea Selatan mengonfirmasi penangkapan seorang wanita berusia 20 tahun dan pria berusia 40 tahun yang diduga melakukan pemerasan terhadap Son. Mereka mencoba memaksa Son membayar sejumlah uang dengan alasan palsu bahwa wanita tersebut sedang mengandung anaknya.
“Son Heung-min adalah korban dalam kasus ini, dan kami tidak akan memberikan toleransi,” kata pernyataan resmi dari Son & Football Limited, agensi yang menaungi Son Heung-min. Mereka juga menyatakan bahwa mereka telah melaporkan kasus pemerasan ini ke otoritas berwenang.
Dalam kasus ini, diduga dua tersangka menggunakan strategi pemerasan dengan menyebarkan ancaman informasi palsu. Meskipun tidak ada bukti, mereka mengklaim bahwa wanita muda, salah satu pelaku, hamil Son Heung-min.
Agensi Son menyatakan bahwa pelaku mengancam akan merusak reputasi pemain jika mereka tidak membayar tuntutan uang. Pihak berwenang Korea Selatan saat ini sedang menyelidiki motivasi dan transaksi keuangan yang mungkin terjadi sebelum penangkapan.
Terkait masalah ini, Son Heung-min belum memberikan pernyataan langsung. Namun, kelompok hukumnya berkomitmen untuk melakukan segala upaya yang mungkin untuk memastikan keadilan ditegakkan.
Son Heung-min tetap fokus pada karier sepak bolanya meskipun ada kasus pemerasan. Ia baru saja mengumumkan tekadnya untuk membawa Tottenham ke final Liga Europa pada 21 Mei mendatang melawan Manchester United.
Son mencetak 173 gol dari 451 pertandingan selama sepuluh musimnya di Tottenham. Ia tetap menjadi salah satu pemain utama klub asal London Utara tersebut, meskipun ia sempat menurun selama musim ini.
Mengingat Son adalah kapten Timnas Korea Selatan, yang akan memimpin timnya dalam pertandingan penting mendatang, kasus hukum ini diharapkan tidak mengganggu fokusnya di lapangan.