Sangat menyedihkan! AC Milan Terancam Rugi Rp1,3 Triliun Akibat Gagal Bermain di Eropa
AC Milan kehilangan musim 2024/25. Dengan kekalahan 1-3 dari AS Roma, Rossoneri gagal mencapai posisi enam besar Serie A. Artinya, Milan tidak akan berpartisipasi dalam kompetisi Eropa musim depan. Tim asuhan Sergio Conceicao tidak akan bermain di Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi.
Dampaknya pada prestasi dan uang. Milan akan mengalami penurunan pendapatan yang signifikan jika mereka tidak berkompetisi di Eropa.
Calcio e Finanza melaporkan bahwa Milan memperoleh hampir €60 juta dari bermain di Liga Champions musim ini. Sayangnya, mereka tersingkir di babak playoff 16 besar setelah dikalahkan oleh Feyenoord.
Milan mengantongi sekitar €19-20 juta tambahan dari lima pertandingan kandang di kompetisi Eropa musim ini, yang tidak akan mereka dapatkan musim depan.
Milan masih dapat memperoleh minimal €40 juta dari UEFA, bahkan jika mereka hanya berhasil masuk ke fase grup Liga Champions, tanpa memperhitungkan pendapatan tambahan dari tiket dan sponsor.
Laporan tersebut menyatakan bahwa meskipun Liga Europa tidak menguntungkan seperti Liga Champions, ia tetap dapat memberi pemasukan dasar €13 juta. Jika ia dapat berkembang lebih jauh, angka tersebut dapat mencapai €35 juta atau lebih.
Manajemen Milan mungkin perlu merevisi strategi finansial mereka jika mereka tidak dapat berpartisipasi dalam kompetisi Eropa. Menjual sejumlah pemain penting adalah pilihan yang mungkin diambil.
Salah satu nama yang bisa dilepas adalah Tijjani Reijnders. Milan berharap dapat membuat Manchester City dan Real Madrid bertengkar untuk gelandang Belanda itu.
Reijnders bisa menjadi sumber pemasukan baru bagi Milan jika dijual dengan harga tinggi, tetapi itu juga berarti mereka akan kehilangan salah satu pilar penting di lini tengah.
Bagi Milan, Bursa Transfer musim panas nanti akan sangat penting karena mereka harus memilih dengan hati-hati antara mempertahankan pemain atau mendapatkan dana tambahan.
Tidak hanya kehilangan pendapatan, tetapi juga kehilangan daya tarik sponsor dan pemain di Eropa. Milan harus berusaha keras agar tidak tertinggal dari pesaingnya.
Bisakah Rossoneri bangkit dari keadaan buruk ini? Keputusan yang dibuat oleh manajemen dalam beberapa bulan ke depan akan menentukan jawabannya. Di musim 2025/26, Milan pasti akan menghadapi banyak tantangan.